Setelah dulu ada istilah cewek "Jablay" dan cewek "Alay", kini muncul istilah cewek "Cabe-cabean". Cewek "Cabe-Cabean" menjadi sebuah istilah dalam fenomena sosial buat para ABG saat ini. Istilah Cewek "Cabe-Cabean" belakangan ini juga mulai santer terdengar dan mewabah di kota Parapat. Walaupun istilah ini baru terdengar tetapi fenomena Cabe-Cabean sebenarnya sudah lama ada di kota Parapat sekitarnya. Cabe-cabean ini sangat gampang ditemukan khususnya hari Selasa, Kamis, dan terlebih hari Sabtu (Weekend).
Cabe-cabean ini terlihat fresh dan boleh dibilang berpenampilan cantik dan "Wow". Harga yang ditawarkan juga tidak mahal-mahal amat, hanya dengan bermodalkan Rp. 50.000,- s/d Rp. 100.000,- saja cabe-cabean ini sudah bisa kita bawa kemanapun kita suka. Namun jika kita mengenal atau pintar merayu "bos" yang menaungi cabe-cabean ini, kita bisa dapat dengan harga yang lebih murah loh, malahan beberapa orang bisa menggaetnya dengan gratis. Kalau anda penasaran dan ingin mencoba mencicipi cabe-cabean ini, silahkan mampir pada hari Sabtu ke Tiga Raja Parapat.
Cabe-cabean ini sudah mulai terlihat nongkrong sejak pagi hingga puncaknya pada sore hari (menjelang malam minggu). Kalian bisa bertanya kepada petugas pasar dimana bisa mendapatkan cabe-cabean ini. Pada tempat ini kalian bisa mendapatkan cabe-cabean dengan ukuran ons atau kiloan. Berbagai jenis cabe-cabean bisa kalian dapatkan seperti cabe rawit, cabe hijau, cabe merah, dll. Akhir kata admin sampaikan selamat berbelanja (marpokkan) buat kalian. (NB: Tiga Raja adalah nama daerah di Parapat yang menjadi pusat pasar tradisional - Photo dalam artikel ini adalah para pembeli yang belanja cabe-cabean) :D
Post a Comment for "Fenomena Cabe-Cabean di Kota Parapat"